Tubuhku membeku dalam nyanyian angin
Kehangatan percakapan pagi,
tak sanggup menjelma menjadi mentari
Hujan pagi ini seolah tertawa
Menertawaiku yang tenggelam oleh masa lalu
Tiap bulir hujan mengingatkanku,
Mengingatkanku akan puing-puing luka di masa silam
saat kau menghampiriku
di kala hujan pagi lainnya.
Kulihat orang-orang sibuk tutupi diri mereka
dengan mantel
dengan payung
dengan canda tawa yang menghangatkan
sedang aku ?
kubiarkan hujan berlalu
membasahi ragaku yang pernah kau jaga
juga
hatiku yang pernag kau cinta
namun
Kini
Segalanya
Sirna
hari ini, kuredakan hujan dalam hati
lalu aku melangkah keluar dari sepi
dan berkata,
"Ah, ini hanya hujan pagi."
Yogyakarta, 7 November 2011
0 komentar:
Post a Comment